Recent Posts

Dasar Sistem Operasi Linux

Linux merupakan sistem operasi yang berbasis opensource sehingga kita dapat mengutak utik semua isi yang ada didalamnya ..

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 23 Mei 2011

Router Debian

Membuat router degan linux Debian (Dinamis Router)

1. Komputer harus terinstal SO Linux Debian
2. Sediakan dua PC, satu sebagai Router dan satunya lagi sebagai Klien
3. Pada Login : isikan user Root dan masukkan Passwordnya
4. Setelah itu masuklah pada folder etc dengan mengetikkan cd /etc
5. Kemudian masuklah lagi pada folder network dengan mengetikkan cd network 
6. Apabila ingin menggunakan cara yang lebih praktis maka ketikkan cd /etc/network 
7. Kemudian ketikkan pico atau vi interfaces, untuk mengatur ip nya
8. Untuk vi interfaces pada Router ketikkan seperti dibawah ini
                auto eth0
                iface eth0 inet static 
                            address 192.168.10.36 
                            netmask 255.255.255.0 
                            broadcast 192.168.10.255 
                            network 192.168.10.0 
                            gateway 192.168.10.1 

                 auto eth1 
                            iface eth1 inet static 
                            address 192.168.15.1 
                            netmask 255.255.255.0 
                            broadcast 192.168.15.255 
                            network 192.168.15.0
                            iface lo inet loopback

9. Untuk vi interfaces pada client ketikkan seperti dibawah ini
                auto eth0
                           iface eth0 inet static 
                           address 192.168.15.3 
                           netmask 255.255.255.0 
                           broadcast 192.168.15.255 
                           network 192.168.15.0 
                           gateway 192.168.15.1 
                           iface lo inet loopack 

10. Kemudian aturlah ip tablenya dengan menjalankan perintah berikut pada pc Router

           iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.15.0/24 -j MASQUERADE

11. Setelah itu ketikkan
           ip tables-save

12. Lalu restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart 13. Untuk mengecek apakah ip tables sudah masuk maka ketikkan perintah
           iptables –t nat -n –L

14. Setelah itu keluarlah dari folder network dengan perintah cd ..
15. Pada folder etc bukalah file sysctl dengan perintah vi atau pico sysctl.conf, Hapuslah tanda pagar (#) pada kata
           # net.ipv4.conf.default.forwading=1  =>menjadi =>  net.ipv4.conf.default.forwading=1

16. Setelah itu lakukan ping antara Router dan client, apabila bisa diping maka pembuatan router telah berhasil

Rabu, 20 April 2011

Struktur Direktory Linux

Struktur direcktory linux sesuai dengan "Filesystem Hierarchy Structure (FHS)" yaitu standard yang dimliki oleh Free Standart Group, namun beberapa distro linux telah memodifikasinya.

/ (root)
Struktur direktori di Linux secara umum diawalai dengan root filesystem “/” dan tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana di letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.


/boot
Direktori boot tesimpan file-file boot loader diantaranya grub atau lilo. Kernel, initrd dan system.map juga terletak didalam /boot. Jika system yang digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk dengan filesystem konvensional. /boot ini umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang ktia sering bermain-main dengan kernel.

/sys
Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. Untuk emudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'system'


/sbin
Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File-file biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak tepat bisa berpotensi merusak. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'super binary'.

/lib
Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan engingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'library'

/dev
Merupakan pseudo filesystem, atau directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer, dapat di berlakukan seperti membaca file. misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'device'.

/etc
Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan layanan konfigurasinya tersimpan di direktori/etc termasuk diantaranya /etc/hosts, /etc/resolv.conf dan lain sebagainya. Di direktori /etc/init.d tersimpan konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init.

/home
Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi konfigurasi- yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling 'dekat' dengan user. Direktori /home ini bisa berisi dari dokumen-dokumen pekerjaan user hingga file-file hiburan seperti mp3 dan film juga termasuk foto-foto yang dimiliki oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file-file di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system.

/media
Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan device-device yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu susah-dan-repot menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi cukup lihat ke desktop-nya dan masuk ke direktori yang teerbuat baru di sana. Untuk workstation yang terintegrasi dengan jaringan, pada umumnya untuk melakukan mounting storage network juga diletakkan di /media. Dengan dikelompokkan seperti itu maka mudah untuk mengenali bahwa semua yang berada di dalam /media merupakan media penyimpan.

/mnt
Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'mount'.

/opt
Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah menggunakan direktori untuk menyimpan paket yang menuju ke lokasi manapun. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'optional'

/usr
Sebuah sub-hirarki dari root filesistem di simpan didalam /usr. Didalam /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di / yaitu bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Misalkan menginstall melalui tar-ball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna termasuk orang yang sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan paket yang disediakan untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan cepat sekali membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti itu, /usr di berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, sistem linux akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin begitu juga untuk /sbin dan /usr/sbin. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'user'.

/root
Merupakan direktori home-nya superuser (root). Harap jangan bingung dengan direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi sangat berbeda.


/var
Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh, hanya seputar cylinder itu-itu saja.Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'variative'.

/proc
Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev. Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan terkceoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada sama sekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita mengubah isi informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat jalannya sistem. Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh tatkala kita mengubah isi /proc. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka dengan merestart system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula. Misalkan kita ingin melakukan forwarding network, maka informasi pada /proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal di ubah menjadi 1. Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam /proc/cpuinfo. Tapi jangan harap dengan mengedit /proc/cpuinfo maka kita akan mendapat cpu yang bekerja dengan clock cycle yang lebih menakjubkan.

/tmp
Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'temporary'

/lost+found
Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berasil di recover saat sistem crash. Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita dapat menemukan file yang hilang.

Jumat, 15 April 2011

Membuat router degan linux Debian

>> Komputer Router:
             - eth0: 192.168.5.1/24
             - eth1: 192.168.10.1/24
>> Komputer Client:
             - eth0: 192.168.10.2/24



1. Berdoalah sebelum memulai pekerjaan

2. Sediakan dua unit PC, satu sebagai Router dengan sistem operasi Debian text dan satunya lagi sebagai Client (OS Terserah)

3. Login ke PC Router: isikan user Root dan masukkan Passwordnya

4. Setelah itu masuklah ke direktori etc dengan mengetikkan cd etc

5. Kemudian masuklah lagi ke folder network dengan mengetikkan cd network

6. Kemudian ketikkan pico interfaces, untuk mengatur IP Router-nya

7. Untuk konfigurasi interfaces pada Router ketikkan seperti dibawah ini

auto eth0
iface eth0 inet static
           address 192.168.5.36
           netmask 255.255.255.0
           broadcast 192.168.5.255
           network 192.168.5.0
           gateway 192.168.5.1

auto eth1
iface eth1 inet static
           address 192.168.10.1
           netmask 255.255.255.0
           broadcast 192.168.10.255
           network 192.168.10.0
iface lo inet loopback

8. Konfigurasikan ip tablenya dengan menjalankan perintah berikut pada pc Router
-t nat -A POSTROUTING -s 192.168.10.0/24 -j MASQUERADE

9. Setelah itu ketikkan ip tables-save

10. Lalu restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart

11. Untuk mengecek apakah ip tables sudah masuk maka ketikkan perintah iptables –t nat -n –L

12. Setelah itu keluarlah dari direktori network dengan perintah cd ..

13. Pada direktori etc bukalah file sysctl dengan perintah pico sysctl.conf, Hapuslah tanda pagar (#) pada kata # net.ipv4.conf.default.forwading=1

14. Setting IP pada pc Client sebagai berikut:
         - IP Address : 192.168.10.2
         - Netmask    : 255.255.255.0
         - Gateway    : 192.168.10.1

15. Setelah itu lakukan ping antara Router dan client
        >> pada Router : ping 192.168.10.2  --> jika gagal cek ip client dan ip router (eth1)
        >> pada Client  : ping 192.168.10.1  --> jika gagal cek ip client dan ip router (eth1)
        >> pada Client  : ping 192.168.5.1   --> jika gagal cek ip router (eth0) dan seluruh konfigurasi Router



** Jika berhasil Anda memang berbakat ;-) **
** Good Luck**

Kamis, 14 April 2011

Editor Vi dan Pico

Jika pada OS berbasis GUI kita dapat dengan sangat mudahnya mengedit suatu file. baik text, gambar, video dan lain-lain ..
namun bagaimana jika kita menggunakan OS berbasis Text?? nahh bingung tuh ..
disini akan dijelaskan bagaimana cara mengedit file bentuk text pada Linux berbasis text.

1. Editor vi

perintah untuk memanggil editor ini adalah sebagai berikut
    vi [file_tujuan]
coontoh:
    vi interfaces --> mengedit file interfaces pada direktory yang aktif
    vi /etc/network/interfaces --> mengedit file interfaces dari direktory /etc/network

untuk menggunkan editor vi "visal" kita harus menghafal perintah-perintah pada editor vi.
berikutbeberapa perintah pada editor vi
  • :wq   --> simpan file dan keluar
  • :q      --> keluar dari aplikasi vi
  • :q!     --> keluar tanpa menyimpan file
  • :w     --> simpan file
  • x       --> menghapus file pada posisi kursor
  • X      --> mengapus file sebelah kiri kursor
Dan  masih banyak perintah lain

2. Editor pico

meggunakan editor ini akan terasa lebih mudah dibandingkan editor vi.
karena setiap perintahnya tertera pada bagian bawah layar, sehngga kita tidak diharus kan menghafal setiap perintah-perintahnya.

perintah untuk memanggil editor pico sama seperti editor vi, berikut formatnya:
    pico [file-tujuan]
contoh:
    pico interfaces --> mengedit file interfaces pada direktory yan aktif
    pico /etc/network/interfaces --> mengedit file interfaces pada direktory /etc/network

berikut beberapa perintah pada editor pico ( ^ = tombol ctrl )
  • ^O   --> Menyimpan file
  • ^X   --> Keluar dari editor pico
  • ^U   --> Membatalkan perintah
  • ^V   --> Berpindah kehalaman berikutnya
  • ^Y   --> Berpindah kehalaman sebelumnya
  • ^W  --> Search / Find

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More